Penulis: Lisa Rusmalina
Pembimbing: Drs. Soenarwan Hery Poerwanto, M. Kes.
Laboratorium Sistematika Hewan Sub Bagian Parasitologi Fakultas Biologi UGM
Malaria merupakan penyakit endemis di Indonesia. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah endemis malaria yang perlu mendapat perhatian khusus. Pengendalian malaria dapat dilakukan dengan pemberantasan vektor dan pengendalian populasi nyamuk dengan menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida dalam jangka waktu lama dan dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi nyamuk Anopheles. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik tempat berkembang biak nyamuk, identifikasi jenis nyamuk di Kabupaten Kulon Progo dan mempelajari status resistensi larva nyamuk Anopheles. Penelitian berlangsung pada bulan Maret hingga Mei 2012 di daerah endemik malaria yaitu Kelurahan Hargowilis, Kecamatan Kokap dan daerah bebas malaria di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau metode jelajah ke tempat yang diduga potensial sebagai tempat berkembang biak larva nyamuk dan mengukur parameter lingkungan beserta deskripsi lokasi. Larva yang ditemukan dikoleksi dan dibesarkan di laboratorium untuk diidentifikasi dan diuji resistensi terhadap insektisida organofosfat menggunakan uji biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva Anopheles positif ditemukan di 6 dari 13 dusun di Desa Hargowilis. Larva Anopheles tidak ditemukan di Desa Wijimulyo, namun ditemukan larva Culex dan Aedes. Tempat berkembang biak nyamuk Anopheles di Desa Hargowilis yaitu tempat dengan substrat berupa tanah dan batu, airnya tergenang berwarna jernih dan keruh dan mendapat sinar matahari cukup. Larva Culex dan Aedes juga ditemukan pada tempat perkembangbiakan Anopheles. Jenis Anopheles yang ditemukan adalah Anopheles maculatus dan Anopheles leucosphyrus. Uji resistensi menunjukkan bahwa status resistensi larva Anopheles di Dusun Sremo Lor, Dusun Clapar II, Dusun Soka, Dusun Klepu, dan Dusun Sidowayah masih rentan sedangkan Dusun Tegiri II berstatus resiten sedang. read more